BANDAR LAMPUNG (Lampost): Yayasan Wisata Alam Lampung (Yawisal) menggelar Gebyar Wisata Batu Putu 2007. Kegiatan itu diisi berbagai kegiatan lomba, mulai dari lomba cipta cendera mata sampai lomba lukis wisata alam bagi anak-anak.
Ketua Pelaksana Gebyar Wisata Batu Putu 2007 Dharmawan Lubis menjelaskan tujuan kegiatan ini adalah memperkenalkan Taman Wisata Alam Batu Putu dengan menggelar pentas seni dan budaya kepada masyarakat.
Tujuan lainnya, meningkatkan peran serta masyarakat dalam proses pembangunan kepariwisataan kawasan Batu Putu. "Dengan tema meningkatkan peran serta masyarakat dalam proses pembangunan kepariwisataan, kami mencoba mengenalkan kawasan wisata Batu Putu ke dunia luar," kata Dharmawan, Sabtu (17-3), di Taman Wisata Batu Putu.
Untuk itu, kata Dharmawan, Yawisal selalu bertekad untuk mewujudkan kawasan wisata alam Batu Putu menjadi kawasan objek wisata unggulan di Lampung. Mengingat, bukan hanya kebun binatang, tapi Batu Putu juga memiliki wisata air terjun yang sangat menarik untuk dikunjungi.
Kegiatan dalam Gebyar Wisata Batu Putu, kata Dharmawan, adalah sentra jajanan Batu Putu, ekshibisi paint ball, ekshibisi air soft gun, lomba cipta cendera mata, dan lomba menggambar alam.
"Kegiatan ini merupakan bukti Yawisal siap membantu Pemkot Bandar Lampung dalam mengembangkan objek pariwisata," kata dia.
Sementara itu, Wali Kota Bandar Lampung yang diwakili Asisten III Syahril Alam mengatakan Batu Putu merupakan aset daerah yang perlu dipromosikan. Bukan hanya bagi wisata lokal, melainkan juga wisatawan luar negeri.
Syahril mengharapkan dengan Gebyar Batu Putu 2007 ini, partisipasi masyarakat dalam mengembangkan pariwisata harus dioptimalkan mengingat potensi wisata yang ada tidak akan berjalan dengan baik jika masyarakat tidak dilibatkan.
"Pemkot tetap konsisten dengan upaya membangun pariwisata yang berbasis kemasyarakatan. Kawasan objek wisata ini diharapkan dapat pula meningkatkan kesejahteraan masyarakat di sekitar kawasan Batu Putu," kata dia.
Di pihak lain, Wakil Wali Kota Bandar Lampung Kherlani mengatakan pembangunan kawasan wisata Batu Putu harus terencana dan terprogram. Menurut dia, jangan bicara pengembangan pariwisata jika belum disiapkan infrastruktur yang memadai untuk pengembangan pariwisata tersebut.
Misalnya, banyak yang mengatakan kalau Batu Putu memiliki air terjun yang mempunyai nilai jual. Namun, sebelum akses masuk ke kawasan itu dibangun, akan sulit bagi wisatawan untuk mengunjungi objek wisata tersebut.
"Membangun objek wisata tidak bisa dilakukan dalam waktu singkat. Harus ada perencanaan yang matang. Infrastrukturnya harus tersedia lebih dulu. Misalnya, rumah makan, penginapan, jalan, dan sebagainya," kata dia.
Meskipun demikian, kata Kherlani, sudah adanya kesanggupan Pemda Lampung untuk membantu pengembangan pariwisata Bandar Lampung harus segera direspons oleh dinas/instansi terkait.
"Satu yang harus diingat, pengembangan pariwisata Batu Putu jangan sampai merusak ciri khas kawasan tersebut. Misalnya, keberadaan kawasan wisata durian," kata dia. n KIM/K-2
Sumber : Lampungpost.com
Comments