Skip to main content

Posts

Showing posts from May 20, 2007

Embung Taman Hutan Kota bandar lampung

Bandarlampung Antara) - Mengisi liburan panjang (libur bersama), embung (danau buatan) di Taman Hutan Kota Way Halim, Kota Bandarlampung 'diserbu' warga di kawasan daerah ini untuk memancing ataupun sekedar untuk melihat suasana. "Di samping mancing gratis, saya dan keluarga juga dapat menikmati suasana di kawasan ini yang lumayan cukup indah," kata warga Way Kandis, Sukarame, Dedi, di Bandarlampung, Sabtu. Menurut dia, kawasan di sekitar Hutan Kota dipilih sebagai tempat alternatif rekreasi keluarga. Selain murah katanya Taman Hutan Kota itu mudah dijangkau oleh warga Bandarlampung, baik dengan menggunakan kendaran umum maupun pribadi. Embung atau danau buatan merupakan tempat favorit warga untuk dikunjungi karena lokasi itu juga dijadikan tempat untuk memancing dan beristirahat. Pemkot dan pengelola kawasan itu, menggratiskan warga Bandarlampung untuk memancing di lokasi itu yang memiliki luas sekitar satu hektare itu. Lokasi itu juga disediakan tempat

lembah hijau

SATU lagi tempat berwisata hadir di bumi Lampung, yakni Taman Wisata Lembah Hijau, berlokasi di Jl. Radin Imba Kesuma Ratu, Kampung Sukajadi, Kel. Sukadanaham, Kec. Tanjungkarang Barat, Bandarlampung. Kemarin, secara resmi tempat wisata ini melakukan opening. Dan, opening itu dilakukan langsung Gubernur Lampung Sjachroedin Z.P. bersama Ny. Truly Sjachroedin Z.P. Hadir juga, Wali Kota Bandarlampung Eddy Sutrisno bersama Ny. Nurpuri Eddy Sutrisno, kemudian istri Wakil Wali Kota Ny. Sudarmi. Acara makin semarak dengan kehadiran para undangan, seperti Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan Elya Muchtar, Kepala Dinas Promosi, Investasi, Kebudayaan, dan Pariwisata Suresmi Ramli, Ketua Dewan Kesenian Lampung (DKL) Atu Ayi, lurah, camat, unsur Dinas Pariwasata Kota Bandarlampung, dan banyak lagi. Untuk diketahui, Lembah Hijau yang merupakan milik keluarga M. Ridwan Nasution bersama sang istri, Maardalena, dan putra-putranya, M. Irwan Nasution dan M. Erwin Nasution, ini dibangun mengingat Provinsi

taman kupu-kupu Gita Persada

Helena F Nababan Kupu-kupu biasanya dikenal sebagai hewan yang selalu terbang di antara bunga-bunga, memiliki aneka warna, dan ukurannya beragam, mulai dari kecil, sedang, sampai besar. Namun, pernahkah kita mengamati secara detail variasi warna, corak, dan ukuran atau bentuk kupu-kupu yang berbeda-beda itu? Kalau kita berkunjung ke taman kupu-kupu terbuka Gita Persada, wawasan kita tentang kupu-kupu, hewan bersayap yang muncul sebagai hasil akhir metamorfosis ulat, itu tentunya akan bertambah. Taman kupu-kupu yang khusus meneliti dan melestarikan kupu-kupu sumatera itu letaknya di Desa Tanjung Manis, di kaki Gunung Betung, Bandar Lampung. Taman terbuka seluas empat hektar di ketinggian 460 meter di atas permukaan air laut ini akan memanjakan setiap pengunjung dengan pemandangan cantik berupa kupu-kupu aneka warna dan bentuk yang beterbangan bebas. Salah satu spesies yang keindahannya bisa dilihat secara langsung adalah kupu-kupu berukuran besar dari famili Papilionidae. Selain itu,

Yuk, Berwisata ke Lampung ...

SETELAH kawasan Puncak di perbatasan Kabupaten Bogor dan Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, serta Pantai Anyer di pesisir barat Provinsi Banten, kini Kota Bandar Lampung menjadi obyek wisata pilihan bagi banyak warga Jakarta. Setiap akhir pekan, ratusan mobil bernomor polisi Jakarta menyeberangi Selat Sunda menuju Bandar Lampung. Kamar-kamar hotel di kota itu pun setiap Sabtu-Minggu tidak tersisa lagi, bahkan harus dipesan minimal dua minggu sebelumnya. Bandar Lampung kotanya enak, di atas bukit dengan panorama laut. Kota ini pun tidak terlalu ramai. Dari Jakarta ke Tanjung Karang, banyak hal bisa dinikmati. Salah satunya adalah bersantai di atas kapal feri. Pantainya juga lumayan bagus dan bersih," ungkap Hasan Said (38), salah seorang warga Jatinegara, Jakarta, ketika ditemui Kompas berakhir pekan di Bandar Lampung, belum lama ini. Kompas /Rakaryan S Hasan menambahkan, hampir setiap bulan dia datang untuk rekreasi ke Lampung. Bagi dia, kawasan Puncak dan Bandun

Gajah "Berjaipongan" dan Misteri Krakatau

SEPAK bola gajah...!" Kalimat ini lebih diartikan sebagai suatu kiasan, guna menggambarkan betapa "rusuhnya" pertandingan sepak bola di lingkungan PSSI. Tetapi jika Anda seorang wisatawan dan pernah berkunjung ke Provinsi Lampung, istilah "sepak bola gajah" tentu dalam artian yang sebenarnya. Ia bukan lagi sekadar satire, namun sesuatu yang nyata di mana dapat dilihat sekawanan gajah bisa bermain bola. Dan atraksi itu pun barangkali tak ada duanya, selain hanya dapat dinikmati di Pusat Latihan Gajah (PLG) Way Kambas, Kabupaten Lampung Timur (Lampung). "Sebagai sebuah keunikan dan menghibur, Dinas Pariwisata Lampung menempatkan atraksi gajah di PLG Way Kambas menjadi salah satu obyek wisata unggulan sepanjang tahun. Sebab, sesuai data dan fakta selama ini, PLG Way Kambas paling diminati wisatawan nusantara maupun mancanegara," jelas Wirdati Ali, Kepala Dinas Pariwisata Lampung kepada Kompas belum lama ini. Di PLG Way Kambas, gajah yang selama ini ke

Taman Bumi Kedaton, Wisata Alternatif di Pinggiran Bandar Lampung

BANDAR LAMPUNG – Bagi warga yang ingin menunggang gajah, tidak perlu lagi jauh-jauh menempuh perjalanan 80 km dari Bandar Lampung ke Pusat Latihan Gajah (PLG) Taman Nasional Way Kambas, Lampung Timur. Pasalnya, sejak akhir tahun lalu di pinggir Kota Bandar Lampung sudah dirintis sebuah taman wisata yang diberi nama Taman Bumi Kedaton. Taman wisata ini lebih mirip kebun binatang karena menghadirkan sejumlah hewan mulai dari gajah sumatera (Elephas maxsimus sumatrensis) yang didatangkan dari Taman Nasional Way Kambas (TNWK), siamang (Symphalangus syndactylus), beruk (Macaca nemestrina), kera ekor panjang (Macaca fascicularis), ayam hutan (Gallus gallus), elang (Folconidae), biawak (Varanus salvator), dan berbagai jenis ayam dari Cina, Arab, dan Australia. Kehadiran objek wisata ini menjadi salah satu hiburan