Skip to main content

Kuliner LampungPost : Ayam Goreng Betawi Harga Kali Lima ala Resto

BANDAR LAMPUNG (Lampost):  Bagi pecinta masakan Betawi, mulai Senin (25-6) mendatang, hadir di Bandar Lampung yaitu di Jalan Kartini, samping kursus Luwes, rumah makan Ayam Goreng Betawi. Rumah makan ini memberikan harga kaki lima dengan pelayanan dan tempat ala restoran.
Pengelola rumah makan Ayam Goreng Betawi Gunawan didampingi juru masak Lili, Selasa (19-6), mengatakan kehadiran menu ayam goreng ala Betawi ini memberikan variasi makanan bagi pecinta kuliner. Ayam goreng ala Betawi dimasak dengan cara khusus dan disajikan dengan bumbu kacang serta acar timun dan acar bawang.

Harga yang ditawarkan sangat terjangkau yaitu Rp6.000/potong. "Kalau di Jakarta, orang kenal Ayam Goreng Madun yang sudah ada sejak 40 tahun lalu, kami berusaha menghadirkannya di Lampung di Rumah Makan Ayam Goreng Betawi ini," kata Gunawan. Selain menu ayam goreng Betawi ini, tersedia menu khas Jakarta lainnya yaitu nasi goreng gila. Nasi yang juga dikenal dengan nasi goreng gaul ini tidak berbeda dengan nasi goreng umumnya. Hanya saja dilengkapi dengan sosis, bakso, dan telur ayam. Yang membedakannya nasi goreng gila ini memiliki cita rasa cabai yang pedas. Untuk satu porsi nasi goreng gila dihargai Rp8.500.

Rumah Makan Ayam Goreng Betawi juga menyediakan menu pecel lele, sop buntut, sayur asam, tempe cabai, kentang cabai, tempe bacem goreng, dan bihun goreng. "Karena target pasar kami kalangan karyawan di sekitar Jalan Kartini ini, kami memberikan harga yang terjangkau. Seperti halnya makan di kaki lima, tapi di lokasi dan pelayanan ala restoran," katanya.

Untuk minuman, rumah makan ini menyediakan aneka jus buah dengan harga rata-rata Rp6.000. Menu minuman yang khas antara lain es kelapa bulet dan es mega mendung. Selain itu, rumah makan ini juga melayani pemesanan nasi kotak. Hanya dengan Rp12.500, konsumen bisa mendapatkan nasi ayam komplet dengan sayur. Atau Rp7.500 untuk nasi telur komplet. "Untuk masa promosi hingga 30 Juni, kami berikan diskon 20% untuk semua menu masakan yang ada di sini." NOV/E-1
sumber : lampungpost

Comments

Popular posts from this blog

Eksotisme Pulau Berlilitkan Adat

Tapis Pulau Pisang salah satu penanda hubungan marga pulau ini dengan marga Way Sindi. Adat, alam, dan kehidupan sehari-hari yang khas mengguratkan eksotisme pada Pulau Pisang. Begitu juga tapis. EKSOTISME Pulau Pisang tak juga hilang meski kini cengkih mulai jauh dari pulau ini. Pantai yang jernih, debur ombak, dan pasir putih adalah alam yang menebar keeksotisan pulau. Anak-anak kecil berlarian telanjang di pantai, bercengkerama lalu memecah ombak, adalah kehidupan bocah-bocah pantai yang jauh dari sergapan video game dan PlayStation. Mereka berteriak ketika ada "orang asing" mendekat. Tak jarang mereka juga menutup muka lalu membalikkan badan telanjangnya ketika "orang asing" mengangkat kamera: Jpprreeet! Jpprreeet! Jpprreeet!! Tak jauh dari pantai, ibu-ibu Pulau Pisang mengelilingi tumpukan ikan hasil tangkapan bapak-bapak Pulau Pisang, para suami. Tak jauh dari situ, asap mengepul dari bakaran arang. Gesang ikan-ikan segar menebar bau daging segar yang terba...

Rasakan Keaslian Hidup di Pekon Hujung

PEKON Hujung dipenuhi bangunan berciri khas Lampung Barat. Keaslian arsitektur ini bertambah terasa begitu kita bersentuhan dengan alam yang begitu segar dan kaki Pesagi yang indah. Keaslian alam, suku budaya, dan arsitektur Pekon Hujung menjadi daya tarik tersendiri yang bisa menarik pelaku wisata. Faktanya, Lampung Barat memang kaya, bukan hanya Danau Ranau dengan Kampung Lombok atau Pulau Pisang dengan muli-muli perajut tapis. Karena Hujung dinilai memiliki potensi wisata, mulai 2005, desa ini disosialisasikan sebagai desa tujuan wisata. Guna menjadikan desa ini sebagai desa tujuan wisata, Pemerintah Kabupaten Lampung Barat tahun lalu mengakses jalan agar kendaraan roda empat bisa masuk wilayah ini. Untuk menjadikan desa ini sebagai desa wisata, dalam waktu dekat pemerintah daerah juga akan menjadikan sejumlah bangunan rumah masyarakat sebagai home stay atau tempat tinggal sementara bagi pelancong. Kelak home stay ini akan menjadi penginapan bagi mereka yang membutuhkan waktu ...

Seruit, Makanan Tradisional yang Eksklusif

Mendengar judul di atas, mungkin membuat pembaca agak heran. Jangankan pernah mencicipi, pernah dengar tentang makanan inipun tidak pernah. Ya, oleh karena itu saya katakan “eksklusif” karena hanya orang Lampung saja yang tau makanan ini. Sangat jarang orang yang bukan suku Lampung mengenalnya. Sebenarnya Seruit atau Kalau lidah orang lampung sering menyebutnya “seruwit”, adalah makanan khas orang Lampung. Yang uniknya dari makanan ini adalah, diracik ketika akan di makan dan harus habis saat itu juga. Dan tentu saja, makannya harus pakai nasi. Cara makannya pun unik, Seruwit yang sudah jadi (dalam satu wadah) di makan bersama-sama. Caranya, kucuk kikim (daun singkong rebus) diambil secukupnya, lalu dicocol kedalam seruwit. Setelah itu, ditaruh pada sesuap nasi, dan Hap,, langsung dimakan. Biasanya, sambil mengunyah didalam mulut, lalapan mentah juga ikut dimakan berbarengan. Dan Rasanya, benar2 luar biasa sensasinya. Saya sebagai orang Lampung terkadang sangat merinduka...