Skip to main content

Mohon Do'a untuk Lampunggech Network

Manajemen dari Lampunggech saat ini sedang mempersiapkan membangun Network Lampunggech, dan untuk menuju ke hal tersebut, kami akan mengintegrasikan diri dengan seruit.com. Saat ini lampunggech sudah menjalin kerjasama minimal barter badge dengan seruit.com dan LampungKitefestival. Kedepan, lampunggech akan menjadi oficial blog untuk wisata lampung yang juga bagian tak terpisahkan dengan seruit.com.

Selain itu, Lampunggech saat ini sedang menyiapkan sebuah merk untuk T-Shirt khas Lampung dengan merk Lampunggech T - Shirt. Selain mengambil tema Wisata Lampung, juga akan mengangkat lokal heritage sebagai basis ide untuk desain.

Selain itu, Lampunggech sebagai weblog wisata lampung berharap menjadi pemandu anda untuk mengetahui lebih jauh Lampung dan bisa menjadi Guide Tourism visit Lampung. Ini tentunya PR besar kami yang menjadi tantangan tersendiri.

Tunggu informasi dari kami selanjutnya beberapa hari kedepan

Comments

Anonymous said…
wowowowowow ....keren jeh ... berangkat dari situs blog naik peringkat jadi official blog for lampung tourism ... pasti bisa ... SEMANGAT jeh ...
Anonymous said…
Tetap semangat.....Go...Nasional
waw...
suatu semangat kemajuan yang luar biasa.
sebetulnya saya juga punya keinginan yang sama dengan anda, namun saya lebih ke pariwisata lampung barat karena saya memang lebih banyak tau dan menguasai tentang Lampung Barat.

Jadi mungin nanti kita bisa bekerja sama.
Anonymous said…
Ditunggu network dan panduan wisatanya bagi pelancong yang ingin mengunjungi tujuanwisata yang penting di propinsi lampung
Anonymous said…
Hidup lampung, semoga makin rame dikunjungi wisatawan.. ane orang lampung juga bro:)

Popular posts from this blog

Eksotisme Pulau Berlilitkan Adat

Tapis Pulau Pisang salah satu penanda hubungan marga pulau ini dengan marga Way Sindi. Adat, alam, dan kehidupan sehari-hari yang khas mengguratkan eksotisme pada Pulau Pisang. Begitu juga tapis. EKSOTISME Pulau Pisang tak juga hilang meski kini cengkih mulai jauh dari pulau ini. Pantai yang jernih, debur ombak, dan pasir putih adalah alam yang menebar keeksotisan pulau. Anak-anak kecil berlarian telanjang di pantai, bercengkerama lalu memecah ombak, adalah kehidupan bocah-bocah pantai yang jauh dari sergapan video game dan PlayStation. Mereka berteriak ketika ada "orang asing" mendekat. Tak jarang mereka juga menutup muka lalu membalikkan badan telanjangnya ketika "orang asing" mengangkat kamera: Jpprreeet! Jpprreeet! Jpprreeet!! Tak jauh dari pantai, ibu-ibu Pulau Pisang mengelilingi tumpukan ikan hasil tangkapan bapak-bapak Pulau Pisang, para suami. Tak jauh dari situ, asap mengepul dari bakaran arang. Gesang ikan-ikan segar menebar bau daging segar yang terba...

Rasakan Keaslian Hidup di Pekon Hujung

PEKON Hujung dipenuhi bangunan berciri khas Lampung Barat. Keaslian arsitektur ini bertambah terasa begitu kita bersentuhan dengan alam yang begitu segar dan kaki Pesagi yang indah. Keaslian alam, suku budaya, dan arsitektur Pekon Hujung menjadi daya tarik tersendiri yang bisa menarik pelaku wisata. Faktanya, Lampung Barat memang kaya, bukan hanya Danau Ranau dengan Kampung Lombok atau Pulau Pisang dengan muli-muli perajut tapis. Karena Hujung dinilai memiliki potensi wisata, mulai 2005, desa ini disosialisasikan sebagai desa tujuan wisata. Guna menjadikan desa ini sebagai desa tujuan wisata, Pemerintah Kabupaten Lampung Barat tahun lalu mengakses jalan agar kendaraan roda empat bisa masuk wilayah ini. Untuk menjadikan desa ini sebagai desa wisata, dalam waktu dekat pemerintah daerah juga akan menjadikan sejumlah bangunan rumah masyarakat sebagai home stay atau tempat tinggal sementara bagi pelancong. Kelak home stay ini akan menjadi penginapan bagi mereka yang membutuhkan waktu ...

Sabtu Lalu di Puncak Pesagi

DINGIN Pesagi menyebar ke seluruh wilayah Pekon Hujung, pagi itu. Kabut juga tebal menyelimuti desa yang berada di Kecamatan Belalau, Lampung Barat. Sesuai dengan namanya, Pekon Hujung terletak paling ujung, berbatasan langsung dengan hutan kawasan. Bagi petualang yang hendak mendaki, desa yang berada di kaki Gunung Pesagi ini menjadi permukiman terakhir sebelum memasuki track ke gunung itu. Hari itu, Sabtu, 9 September lalu, ada yang lain di Pekon Hujung. Pagi itu, Pekon Hujung penuh oleh puluhan pencinta alam yang akan mengikuti Kibar VI Kebut Gunung Pesagi yang diadakan Gumpalan Fakultas Pertanian Unila bekerja sama dengan Dinas Pariwisata, Kebudayaan Promosi, dan Investasi Lampung Barat. Sabtu pagi itu, mereka yang berasal dari puluhan klub pencinta alam ini tengah bersiap-siap mendaki Pesagi. Sejak Jumat sore, anak-anak pecinta alam ini sudah berkumpul di Pekon Hujung. Selain menempati rumah warga, para peserta banyak yang mendirikan tenda sebagai tempat istirahat. Mereka berm...