Selesai menghias cake untuk Ata…décor minimalis xixixi. Aku minta bang J untuk makan enak….habis koq belakangan jarang banget makan enak di luar mentang-mentang tinggal makan di rumah kakak ipar. Akhirnya malam itu kita minta rekomendasi kakak ipar untuk tempat makan yang enak. Kakak ipar kasih pilihan beberapa tempat tapi kita minta yang tidak terlalu jauh. Akhirnya dipilih “Gubuk Mas” di Jl. Rasuna, jalannya kecil berada di depan samping kantor Gubernur Lampung (CMIIW). Maaf kalo salah aku ngak hapal nama jalan-jalan di kota Bandar Lampung selama di sana ngak pernah jadi penunjuk jalan tinggal duduk manis sampe deh di tempat tujuan. Kalau mereka yang ke Jakarta gantian aku yang jadi penunjuk jalan.
Begitu turun dari mobil, samar-samar tercium harum yang enak….harum yang aku kenal, coba mencium diri sendiri koq bukan harum parfumku. Saat melangkah masuk lebih dalam, aku melihat di pinggir jalan ditanam pohon bunga sedap malam….rupanya ini wangi yang tercium tadi. Awalnya aku pikir hanya tangkai bunga saja yang ditusukkan ke dalam tanah….ternyata memang pohon bunga sedap malam yang ditanam.
Dipinggir jalan dan beberapa pohon dipasang lampu kecil-kecil sebagai penanda jalan karena suasananya yang sedikit gelap. 5 meter setelah pintu masuk ada papan penunjuk…..nuansa singkong (ke kiri) dan nuansa keju (ke kanan). Karena kami memilih untuk makan di saung maka oleh pelayan kami diarahkan ke kiri (nuansa singkong)….oooo rupanya untuk nuansa keju, mereka mendekor ala café atau restaurant barat dengan meja dan bangku.
Kami dibawa ke sebuah saung….dengan atap dari daun pandan atap, wanginya tercium. Sayang saungnya agak terlalu sempit untuk rombongan kami yang berjumlah 8 orang. Waktu membolak-balik menu aku melihat menu khas Lampung yaitu jenis pindang dan pepes dari ikan baung, simba dan belida. Kami memesan pepes belida dengan tempoyak (2), sambal seruit (3) + lalapan (1), kepiting saus tiram (1), cumi goreng tepung (1), brokoli cah ayam (1), kailan cah sapi (1), toge ikan asin (1), gurame goreng kering (1), gurame bakar ala gubuk Mas (1), nasi putih bakul (8), es teh manis (2), es krim goreng (2) dan free teh tawar.
Juaranya kali ini adalah sambal seruit yaitu sambal terasi (mentah) yang dicampur dengan potongan nanas, mangga asam dan 2 butir durian, cara mencampurnya pun menggunakan tangan tanpa bantuan alat. Rasa pedas dari sambal, asam dari mangga dan manis dari nanas serta harum dari durian membuat sambal ini TOP BGT. Kalau balik lagi, sudah pasti sambal ini kudu harus dipesan.
Pepes ikan belida adalah ikan pepes dengan bumbu biasa tapi ditambahkan tempoyak yaitu durian yang difermentasi dengan garam, ini membuatnya tambah istimewa. Belum lagi ikan belida adalah ikan sungai yang sudah langka maka tidak salah kalau harganya juga mahal.
Sebagai pencinta desert, aku pesen es krim goreng yang rasanya juga mantaaafff….es krim yang dibungkus adonan/roti lalu digoreng disajikan dengan selembar crepe sebagai alasnya lalu dikucuri saus coklat (SKM coklat?) dengan whipped cream dan cherry merah serta taburan meises. Yang bikin spesial adalah pembungkusnya tidak menggunakan roti tawar seperti yang aku lihat di acara Gula-gulanya Bara tapi lebih seperti donat atau roti goreng. Ada yang punya resep es krim goreng ga ya? Mau dong….kayaknya seru juga kalau bisa buat sendiri.
Percaya deh kalau untuk urusan rasa, aku agak rewel hehehe. Total kerusakan makan diatas adalah Rp 423.100,-
Comments