Skip to main content

Pandai Cawa Lampung di Dunia Maya


Sebagai orang yang pernah di Lampung, jujur saya sangat menyesal tidak bisa berbahasa Lampung (cawa Lappunk). Penyesalan bermula ketika saya sering bertemu orang lampung atau orang yang pernah ke Lampung, yang selalu diakhir pembicaraan ada saja ungkapan bahasa Lampung yang sulit saya pahami. Di saat saya begitu menyesal itu, saya menemukan sebuah group  yang sedikit mengobati  penyesalan danmemberikan harapan  untuk belajar bahasa Lampung walaupun didunia maya. Group yang di namai Pandai cawa lappung ini sangat berguna bagi saya, dan lebih senangnya group ini dikelola langsung oleh ulun lampung yang tak diragukan lagi  ke-lampung-annya. sedikit  info yang bisa saya bagikan dari  group ini,moga memberikan perkenalan sebelum anda kunjungi group di Fb itu.

(Dialek Api)

Bahasa lappung, bahasa wakhisan budaya leluhur Lappung sai musti kham jaga khik dang sappai lebon.  Komunitas hijjo ticiptakon paling mawat nyin kham tetop memperhatikon bahasa daerah kham, komunitas  hijjo munih sebagai bentuk khasa keprihatinan ulih rendahni kepedulian masyarakat Lappung jama masa depan bahasa daerahni.

(Dialek Nyow)

Bahasow Lappung, Bahasow Wakhisan Budayow Appew Tuyut Lappung say hakhus gham jagow, dang sappay melap. Komunitas ejow diguway paling makwak supayow gham tetep dapok merhateiken bahasow daekhah gham, komunitas ejow moneh bentuk gasow prihatin alah rendahnow kepeduleian masyarakat Lappung jamow masow depan bahasow daerahnow.

Selain itu, saya pun mencoba searching melalui jasa paman google yang baik, dan saya dipertemukan dengan tret yang ada di komunitas terbesar di Indonesia. Apalagi kalo bukan KASKUS, sedot Gan ilmunya ...MAU BELAJAR BAHASA LAMPUNG? dikaskus


Comments

RD UTAMA said…
Penulis tulisan ini sapa yaa>>
Kang Geri said…
Penulisnya sekaligus Admin.

Popular posts from this blog

Eksotisme Pulau Berlilitkan Adat

Tapis Pulau Pisang salah satu penanda hubungan marga pulau ini dengan marga Way Sindi. Adat, alam, dan kehidupan sehari-hari yang khas mengguratkan eksotisme pada Pulau Pisang. Begitu juga tapis. EKSOTISME Pulau Pisang tak juga hilang meski kini cengkih mulai jauh dari pulau ini. Pantai yang jernih, debur ombak, dan pasir putih adalah alam yang menebar keeksotisan pulau. Anak-anak kecil berlarian telanjang di pantai, bercengkerama lalu memecah ombak, adalah kehidupan bocah-bocah pantai yang jauh dari sergapan video game dan PlayStation. Mereka berteriak ketika ada "orang asing" mendekat. Tak jarang mereka juga menutup muka lalu membalikkan badan telanjangnya ketika "orang asing" mengangkat kamera: Jpprreeet! Jpprreeet! Jpprreeet!! Tak jauh dari pantai, ibu-ibu Pulau Pisang mengelilingi tumpukan ikan hasil tangkapan bapak-bapak Pulau Pisang, para suami. Tak jauh dari situ, asap mengepul dari bakaran arang. Gesang ikan-ikan segar menebar bau daging segar yang terba...

Rasakan Keaslian Hidup di Pekon Hujung

PEKON Hujung dipenuhi bangunan berciri khas Lampung Barat. Keaslian arsitektur ini bertambah terasa begitu kita bersentuhan dengan alam yang begitu segar dan kaki Pesagi yang indah. Keaslian alam, suku budaya, dan arsitektur Pekon Hujung menjadi daya tarik tersendiri yang bisa menarik pelaku wisata. Faktanya, Lampung Barat memang kaya, bukan hanya Danau Ranau dengan Kampung Lombok atau Pulau Pisang dengan muli-muli perajut tapis. Karena Hujung dinilai memiliki potensi wisata, mulai 2005, desa ini disosialisasikan sebagai desa tujuan wisata. Guna menjadikan desa ini sebagai desa tujuan wisata, Pemerintah Kabupaten Lampung Barat tahun lalu mengakses jalan agar kendaraan roda empat bisa masuk wilayah ini. Untuk menjadikan desa ini sebagai desa wisata, dalam waktu dekat pemerintah daerah juga akan menjadikan sejumlah bangunan rumah masyarakat sebagai home stay atau tempat tinggal sementara bagi pelancong. Kelak home stay ini akan menjadi penginapan bagi mereka yang membutuhkan waktu ...

Seruit, Makanan Tradisional yang Eksklusif

Mendengar judul di atas, mungkin membuat pembaca agak heran. Jangankan pernah mencicipi, pernah dengar tentang makanan inipun tidak pernah. Ya, oleh karena itu saya katakan “eksklusif” karena hanya orang Lampung saja yang tau makanan ini. Sangat jarang orang yang bukan suku Lampung mengenalnya. Sebenarnya Seruit atau Kalau lidah orang lampung sering menyebutnya “seruwit”, adalah makanan khas orang Lampung. Yang uniknya dari makanan ini adalah, diracik ketika akan di makan dan harus habis saat itu juga. Dan tentu saja, makannya harus pakai nasi. Cara makannya pun unik, Seruwit yang sudah jadi (dalam satu wadah) di makan bersama-sama. Caranya, kucuk kikim (daun singkong rebus) diambil secukupnya, lalu dicocol kedalam seruwit. Setelah itu, ditaruh pada sesuap nasi, dan Hap,, langsung dimakan. Biasanya, sambil mengunyah didalam mulut, lalapan mentah juga ikut dimakan berbarengan. Dan Rasanya, benar2 luar biasa sensasinya. Saya sebagai orang Lampung terkadang sangat merinduka...