Skip to main content

Bandar Lampung Kota Paralayang

BANDAR LAMPUNG (Lampost): Bandar Lampung akan menjadi satu-satunya kawasan kota yang dijadikan objek wisata paralayang di Indonesia. Untuk mewujudkan hal tersebut, Gubernur Lampung Sjachroedin Z.P. siap mendirikan beberapa lokasi landasan di tempat yang memiliki panorama alam indah.

Hal tersebut terungkap saat tim pengembangan olahraga paralayang yang dipimpin Pemimpin Redaksi Lampung Post Ade Alawi beraudiensi dengan Gubernur Lampung Sjachroedin Z.P. di ruang kerja Gubernur, Rabu (11-4).

"Saya sangat tertantang sekali bila dikatakan Kota Bandar Lampung menjadi kota pertama di Indonesia yang dijadikan objek wisata bagi pencinta paralayang," kata Sjachroedin.

Gubernur mengatakan Kota Bandar Lampung memiliki perbukitan yang bisa dijadikan tempat olahraga paralayang. "Saya sangat ingin membuat keramaian di sini. Jangan hanya terpusat di pantai yang akhirnya menyebabkan kemacetan di jalanan menuju lokasi."

Itulah yang kemudian menjadi alasannya mendirikan Taman Bumi Kedaton. "Batu Putu itu saya buat untuk memecah keramaian dan ternyata berhasil. Setelah itu akan dikembangkan lagi Taman Tahura dan kawasan Sukarame sebagai tempat wisata baru di Kota Bandar Lampung," ujarnya. Selain itu, Gubernur mengharapkan kegiatan wisata paralayang bisa dikembangkan di luar Kota Bandar Lampung. "Seperti di Lombok, Danau Ranau. Sebaiknya Dinas Investasi, Promosi, Pariwisata, dan Kebudayaan bisa membuat agenda atau jadwal teratur tentang pelaksanaan wisata paralayang ini."

Sementara itu, Anwar, pelatih paralayang senior, mengatakan hanya di Lampung kegiatan paralayang bisa dilakukan di pusat kota. "Di daerah lain hanya bisa dilakukan di luar kota dan ini bisa menjadi unggulan tentunya."

Dia mengatakan tim paralayang Lampung akan mencoba melakukan kegiatan paralayang antarpulau. "Rencananya akan dimulai Agustus ketika Festival Krakatau. Lalu ekshibisi sekitar bulan November di mana akan terbang dari Kalianda menuju Pulau Sebesi untuk kemudian berkeliling mengitari Gunung Krakatau," katanya.

Bila rencana tersebut berhasil, kata Anwar, pihaknya akan mengudang atlet paralayang seluruh dunia pada bulan April 2008 untuk ajang tingkat internasional. "Ini tentu saja akan mengundang atlet paralayang internasional untuk datang ke Lampung. Sebab nama Krakatau sudah melegenda."

Sementara Ade Alawi mengatakan selain mengembangkan wisata paralayang, tim dari Lampung juga mendukung kegiatan prestasi. "Sebab saat ini ada empat anggota tim asal Lampung yang mengikuti seleksi pra-PON."

Comments

denielo said…
dimana saya bisa belajarparalayang dilamping,saya sangat berminat tp tidak tau tempatnya,help me thanks my contact person deny 08197888817
denielo said…
dimana bisa belajar paralayang dilampung,saya ingin sekali mencoba,trims deny,my contact person 08197888817
Anonymous said…
saya dan teman2 dari paralayang Trisakti berniat mencoba untuk terbang di danau ranau..
kami mengharapkan info dari pemda setempat antara lain tentang :
> Tempat di sekitar danau ranau
> Kecepatan Angin dan arahnya
> Sudut kemiringan
> Jalur transportasi
> Fasilitas umum terdekat (RS)
Terima Kasih...
_ira 085218627285_
Anonymous said…
saya dan teman2 dari paralayang Trisakti berniat mencoba untuk terbang di danau ranau..
kami mengharapkan info dari pemda setempat antara lain tentang :
> Tempat di sekitar danau ranau
> Kecepatan Angin dan arahnya
> Sudut kemiringan
> Jalur transportasi
> Fasilitas umum terdekat (RS)
Terima Kasih... tolong infokan ke e-mail saya..
mair_biroe@yahoo.com
Sven Pri said…
Dimana saya bisa belajar paralayang dibandar lampung ? (sven pri-08197945745)
Anonymous said…
Assalamualaikum...
nama saya dian, saya mahasiswi departemen ekonomi sumberdaya dan lingkungan di IPB. Rencanany saya ingin meniliti tentang dampak ekonomi kegiatan wisata kota bandar lampung, karena saya pikir topik bandar lampung sebagai kota paralayang ini sangat bagus sekali, sekaligus bisa diteliti efeknya secara sosial ekonomi. Dapatkah saya mendapat informasi sekitar rencana tersebut?

Jika bisa, tolong email saya di, dian_herma@rocketmail.com

terima kasih

Popular posts from this blog

Eksotisme Pulau Berlilitkan Adat

Tapis Pulau Pisang salah satu penanda hubungan marga pulau ini dengan marga Way Sindi. Adat, alam, dan kehidupan sehari-hari yang khas mengguratkan eksotisme pada Pulau Pisang. Begitu juga tapis. EKSOTISME Pulau Pisang tak juga hilang meski kini cengkih mulai jauh dari pulau ini. Pantai yang jernih, debur ombak, dan pasir putih adalah alam yang menebar keeksotisan pulau. Anak-anak kecil berlarian telanjang di pantai, bercengkerama lalu memecah ombak, adalah kehidupan bocah-bocah pantai yang jauh dari sergapan video game dan PlayStation. Mereka berteriak ketika ada "orang asing" mendekat. Tak jarang mereka juga menutup muka lalu membalikkan badan telanjangnya ketika "orang asing" mengangkat kamera: Jpprreeet! Jpprreeet! Jpprreeet!! Tak jauh dari pantai, ibu-ibu Pulau Pisang mengelilingi tumpukan ikan hasil tangkapan bapak-bapak Pulau Pisang, para suami. Tak jauh dari situ, asap mengepul dari bakaran arang. Gesang ikan-ikan segar menebar bau daging segar yang terba...

Rasakan Keaslian Hidup di Pekon Hujung

PEKON Hujung dipenuhi bangunan berciri khas Lampung Barat. Keaslian arsitektur ini bertambah terasa begitu kita bersentuhan dengan alam yang begitu segar dan kaki Pesagi yang indah. Keaslian alam, suku budaya, dan arsitektur Pekon Hujung menjadi daya tarik tersendiri yang bisa menarik pelaku wisata. Faktanya, Lampung Barat memang kaya, bukan hanya Danau Ranau dengan Kampung Lombok atau Pulau Pisang dengan muli-muli perajut tapis. Karena Hujung dinilai memiliki potensi wisata, mulai 2005, desa ini disosialisasikan sebagai desa tujuan wisata. Guna menjadikan desa ini sebagai desa tujuan wisata, Pemerintah Kabupaten Lampung Barat tahun lalu mengakses jalan agar kendaraan roda empat bisa masuk wilayah ini. Untuk menjadikan desa ini sebagai desa wisata, dalam waktu dekat pemerintah daerah juga akan menjadikan sejumlah bangunan rumah masyarakat sebagai home stay atau tempat tinggal sementara bagi pelancong. Kelak home stay ini akan menjadi penginapan bagi mereka yang membutuhkan waktu ...

Sabtu Lalu di Puncak Pesagi

DINGIN Pesagi menyebar ke seluruh wilayah Pekon Hujung, pagi itu. Kabut juga tebal menyelimuti desa yang berada di Kecamatan Belalau, Lampung Barat. Sesuai dengan namanya, Pekon Hujung terletak paling ujung, berbatasan langsung dengan hutan kawasan. Bagi petualang yang hendak mendaki, desa yang berada di kaki Gunung Pesagi ini menjadi permukiman terakhir sebelum memasuki track ke gunung itu. Hari itu, Sabtu, 9 September lalu, ada yang lain di Pekon Hujung. Pagi itu, Pekon Hujung penuh oleh puluhan pencinta alam yang akan mengikuti Kibar VI Kebut Gunung Pesagi yang diadakan Gumpalan Fakultas Pertanian Unila bekerja sama dengan Dinas Pariwisata, Kebudayaan Promosi, dan Investasi Lampung Barat. Sabtu pagi itu, mereka yang berasal dari puluhan klub pencinta alam ini tengah bersiap-siap mendaki Pesagi. Sejak Jumat sore, anak-anak pecinta alam ini sudah berkumpul di Pekon Hujung. Selain menempati rumah warga, para peserta banyak yang mendirikan tenda sebagai tempat istirahat. Mereka berm...